Dengan penggunaan
komputer yang luas, organisasi yang sangat kecil pun mampu membangun dan
memelihara basis data yang akan menyediakan berbagai tujuan. Dengan adanya kemajuan
teknologi, para ahli di dalam pelayanan manusia menemukan diri mereka sendiri
di dalam sebuah era, di mana mereka memiliki kemungkinan untuk dapat mengidentifikasi
hasil yang diharapkan untuk kasus-kasus yang ditugaskan kepada para pekerja.
Dari waktu ke waktu, ketika data dan informasi yang cukup telah terkumpul,
pengetahuan tersebut akan membantu para ahli agar terdidik.
Dalam mendesain sistem
informasi manajemen untuk sebuah organisasi, para manajer dan administrator
menemukan adanya banyak tantangan dan resiko. Resiko terbesarnya adalah
informasi yang dihasilkan tidak akan bermanfaat, baik untuk pembangunan
pengetahuan ataupun pembuatan keputusan. Sistem yang lebih efisien dan efektif
dapat diciptakan jika perancang menggabungkan kebutuhan dari kedua unit
stakeholder eksternal dan internal ke dalam sistem tunggal.
Jenis data dan
informasi yang diperlukan dalam sebuah organisasi adalah data dan informasi
eksternal serta data dan informasi internal. Faktor eksternal meliputi ekonomi,
sosiologi, politik, dan lingkungan teknologi. Tiap bidang tersebut seharusnya
dipertimbangkan kembali ketika menyelidiki kebutuhan atas informasi. Bidang
ekonomi terdiri dari sumber pendanaan, kontributor, sumber-sumber rujukan,
konsumen, dan para pesaing. Bidang sosiologi mencakup pertimbangan relatif
terhadap masyarakat dan subdivisi politik yang lebih besar. Bidang politik mencakup
peraturan dan badan akreditasi, termasuk dewan direktur lembaga. Sementara itu,
bidang teknologi mencakup seluruh wilayah para ahli dan kemajuan teknis yang
harus dimonitor untuk memastikan bahwa lembaga tetap berada d ujung tombak saat
perkembangan dan inovasi baru muncul.
Komponen internal yang
penting antara lain adalah (1) tujuan, misi, dan visi organisasi, (2)
perencanaan organisasi, (3) operasi organisasi, (4) sumber daya manusia, (5)
sumber daya teknologi, dan (6) sumber keuangan. Meninjau kembali tujuan, misi,
dan visi organisasi memberi peringatan bahwa ada visi jangka panjang di sekitar
organisasi yang telah terstruktur, dan penting untuk mengembangkan
indikator-indikator yang akan membantu para pembuat keputusan mengerti
bagaimana lembaga dan programnya berkembang menuju visi tersebut. Kerangka
kerja perencanaan organisasi sangat penting untuk mendesain sistem informasi
manajemen. Jika rencana-rencana ini didesain dengan baik, rencana-rencana
tersebut harus berkontribusi untuk menggerakkan lembaga menuju misi dan
tujuannya, dan mengusulkan tipe data dan informasi yang akan dibutuhkan untuk
menentukan apakah rencana-rencana tersebut berada pada jalurnya. Peninjauan operasi
organisasi akan bermanfaat dalam memahami di mana departemen, divisi, atau unit
berada dalam hubungannya dengan harapan yang telah ditetapkan. Sumber daya
manusia akan mengusulkan jumlah data yang dibutuhkan, seperti kualifikasi staf,
pekerja, evaluasi kinerja, dan informasi pelatihan. Sumber daya teknologi akan
mengusulkan jenis informasi yang dibutuhkan untuk tinggal di daerah-daerah yang
sangat penting untuk fungsi lembaga. Sementara data dan informasi keuangan akan
dilacak dengan anggaran.
Salah satu tantangan
utama dalam mendesain sistem informasi adalah menangkap data yang cukup untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan penting tanpa berusaha menangkap informasi dalam
jumlah yang berlebihan. Tujuannya untuk mendesain sistem yang menyediakan
elemen data yang sesuai dengan kebutuhan laporan selulruh pihak. Sistem utama
akan fokus pada operasi organisasi, termasuk data tentang program dan
pelayanan. Sistem sekunder akan fokus pada unit-unit lain dalam organisasi yang
tidak menyediakan pelayanan langsung. Satu subsistem akan fokus pada informasi
sumber daya manusia. Sementara subsistem lainnnya akan fokus pada informasi
keuangan. Tiap bagian sistem harus menempuh langkah-langkah yang didesain untuk
memastikan apakah elemen-elemen data yang diperlukan terhitung. Langkah pertama
adalah mengidentifikasi elemen input, throughput, output, dan hasil untuk
setiap departemen atau program. Input mewakili seluruh bahan baku dan
sumber-sumber yang tersedia untuk organisasi. Bahan baku lembaga pelayanan
manusia adalah klien/konsumen yang datang untuk pelayanan. Sementara
sumber-sumber mencakup staf, fasilitas, peralatan, dan sumber-sumber material.
Dalam sistem manapun, bahan baku harus diubah menjadi produk-produk melalui
proses konversi. Dalam pelayanan manusia, throughput mencakup seluruh pelayanan
langsung yang tersedia, seperti konseling, manajemen kasus, terapi, pelatihan
kerja, dan lain sebagainya, bersamaan dengan pelayanan dukungan, seperti
pengasuhan anak, transportasi, makanan, pakaian, perumahan, atau asisten
keuangan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan program dan kasus. Ketika bahan
baku telah diubah, fokusnya kemudian menjadi penciptaan produk yang sudah jadi
atau pelayanan yang telah diselesaikan. Dalam pelayanan manusia, fokus output
berubah menjadi pengukuran ketentuan dan penyempurnaan pelayanan. Hasil dari
pelayanan manusia ditentukan oleh kemampuan klien atau konsumen dalam
menyelesaikan masalahnya dan memperbaiki kualitas hidupnya.
Langkah kedua adalah
mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh sistem informasi
manajemen. Dalam menyusun pertanyaan yang akan dijawab, pendekatan sistematis
dapat dicapai dengan menyelidiki kebutuhan informasi pihak eksternal dan
internal. Dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi pihak eksternal,
pertimbangan ekonomi, sosiologi, politik, dan teknologi, harus dilakukan.
Langkah ketiga adalah
mengidentifikasi elemen-elemen data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan. Elemen-elemen
yang digunakan dalam memonitoring, mengevaluasi, dan melaporkan klien dan
program adalah elemen input, throughput, output, dan hasil. Elemen input meliputi
kelayakan, faktor demografi atau deskriptif, faktor riwayat sosial, dan masalah
klien. Elemen throughput memastikan seluruh informasi yang dibutuhkan dapat
dihasilkan pada pelayanan yang tersedia. Elemen output memastikan bahwa seluruh
data dan informasi yang sesuai dapat dikompilasi pada unit-unit pelayanan yang
tersedia. Sementara elemen outcome (hasil) memastikan data dan informasi yang
sesuai dapat dikompilasi pada hasil klien. Elemen yang digunakan dalam
memonitoring, mengevaluasi, dan melaporkan kinerja organisasi antara lain
adalah karakteristik staf, tujuan strategis, dan tujuan jangka panjang.
Sementara elemen yang digunakan dalam memahami masalah, kebutuhan, dan kekuatan
komunitas adalah profil populasi, dan analisis masalah/asesmen kebutuhan.
Langkah keempat adalah
mengembangkan tabel, diagram, dan grafik yang akan menampilkan data yang
dibutuhkan untuk laporan. Hal ini dilakukan agar informasi menjadi bermakna dan
efisien. Data harus dapat dipresentasikan dengan cara yang dapat dibandingkan dengan
data lainnya.
Langkah kelima adalah
mendesain prosedur dan instrumen pengumpulan data. Agar lebih efektif, para
pekerja menggunakan elektronik untuk memasukkan data secara langsung ke dalam
sistem. Data yang dikumpulkan adalah data program, data organisasi, dan data
komunitas.
Langkah keenam adalah
mendesain entri data, pengolahan, dan sistem laporan. Komputerisasi merupakan
pilihan dalam entri data, pengolahan, dan sistem laporan.
Langkah terakhir adalah
menjalankan sistem, mengumpulkan data sampel, dan debug sistem. Fokus dari
langkah ini adalah untuk memastikan bahwa para pekerja memasukkan data sesuai
dengan tujuan laporan.
Sistem perencanaan
organisasi didesain untuk memelihara visi dan fokus yang jelas. Data dan
informasi harus digunakan untuk program dan perbaikan organisasi.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif : arena-domino.net
100% Memuaskan ^-^